Sudut Pandang AI, Media Massa dan Karya Fiksi

       Saya yakin masa ini semua orang sudah tidak lagi asing dengan istilah Artificial Intelligence / Kecerdasan Artifisial entah mendengar dari media massa atau karya fiksi. Dalam postingan ini saya tidak akan definisi lanjut mengenai AI namun akan membahas sudut pandang publik pada teknologi AI.

Sekarang kita coba surfing di pencarian berita google,

dari sudut pandang media massa kita akan melihat bagaimana penerapan AI, AI di dunia industri, hingga harapan perkembangan AI dimasa mendatang pokoknya kita akan jadi berpikir "wah canggih sekali ya inikah masa depan". Namun seperti kabar perkembangan teknologi yang lain, pemberitaan di media daring seringkali dilebih-lebihkan sehingga dampaknya bagi beberapa orang bisa sampai menimbulkan kekhawatiran atau ketakutan karena berpikir bahwa inilah faktanya. 

Berbeda jika kita menikmati karya fiksi yang sudah jelas dari awal kita paham bahwa ini hanyalah karangan walaupun terkadang ada juga terlalu percaya. Salahsatu AI fiksi yang populer adalah JARVIS milik Tony Stark yang tingkat kecerdasannya serba bisa, saya tidak bilang bahwa itu tidak mungkin karena dalam AI ada NLP, CV, dan sebagainya yang pasti belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat.
Pada seri kedua Avengers muncullah villain bernama Ultron yakni AI yang diciptakan Tony Stark yang berpikir bahwa penyebab kekacauan dunia adalah adanya manusia. Ketakutan adanya AI seperti Ultron sebenarnya sudah lama ada contohnya ada di film The Matrix dan Terminator, namun kembali lagi ini adalah fiksi atau imajinasi pengarang karena sejatinya AI bukanlah menggeser kecerdasan manusia tetapi mengekstensi kemampuan kecerdasan manusia.

Ok kembali ke media massa, tadi saya singgung ketakutan akan AI sekarang bagaimana dengan berita ini bukankah ini ancaman?

Tidak salah kerena dengan adanya AI akan mengancam beberapa posisi pekerjaan karena seperti yang saya bilang tadi "AI mengekstensi kemampuan kecerdasan manusia" pekerjaan yang awalnya membutuhkan 10 orang PNS dengan adanya AI mampu dilakukan hanya oleh 1-2 PNS bukan menggantikan 100% PNS karena bagaimanapun otak manusialah yang membuat AI itu ada. Namun tidak perlu khawatir adanya AI tidak akan menggeser semua pekerjaan dan akan juga memunculkan lapangan pekerjaan baru tetapi tidak akan saya jelaskan disini karena akan panjang.

Kalau anda pernah mengikuti serial Start-Up, pada salahsatu episode ada konflik antara InJae Company dengan pekerja keamanan karena merasa terancam dengan sistem keamanan computer vision yang dikembangkan. Menurut saya serial tersebut paling mendekati realistis dalam membahas AI walaupun ada satu hal yang konyol dimana Noongil si asisten virtual bisa meramal.

Dari tadi kita sudah membahas sudut pandang media dan fiksi mengenai AI, sekarang pertanyaannya teknologi AI apa yang sudah ada, nyata, dan mungkin kita sudah biasa memanfaatkannya?.

Banyak..... mulai dari mesin pencari, asisten virtual, rekomendasi film, prakiraan cuaca, hingga analisis sentimen media sosial dan masih banyak lagi. Jadi kesimpulannya, AI dimasa sekarang bisa dibilang berkembang pesat namun tidak seperti apa yang media ceritakan atau semengerikan kisah fiksi.








Comments